7 Anak Muda Sukses Bangun Startup: Kisah Inspiratif yang Bisa Kamu Tiru!
Revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan besar dengan teknologi canggih yang merubah berbagai bidang. Kini, banyak anak muda, khususnya kalian para generasi milenial dan Z, yang semakin bersemangat untuk menciptakan startup sendiri. Siapa sangka, berkat kreativitas dan inovasi, banyak dari mereka yang berhasil mengubah dunia melalui teknologi digital. Penasaran siapa saja mereka?.
Simak cerita seru dari tujuh anak muda yang berhasil mendirikan startup sukses di bidang teknologi. Siapa sangka, mereka yang dulunya mulai dari nol, sekarang sudah mengubah dunia! Penasaran bagaimana perjalanan mereka?.
1. William Tanuwijaya (Co-Founder dan CEO Tokopedia) – Tokopedia
didirikan pada tahun 2009.
Bersama Leontinus Alpha Edison, William Tanuwijaya mendirikan
Tokopedia pada 2009. Tokopedia hadir sebagai solusi untuk mempermudah orang
berbelanja daring. Saat ini, Tokopedia telah berkembang pesat dengan lebih dari
2 juta produk yang terjual setiap bulan dan lebih dari 70.000 toko online yang
tergabung. Tokopedia juga telah menarik investor besar dan masuk dalam jajaran
startup unicorn Indonesia. William Tanuwijaya diperkirakan memiliki kekayaan
sekitar USD 130 juta pada 2018. (Sumber: Globe Asia)
2. Achmad Zaky (Founder dan CEO Bukalapak) – Bukalapak didirikan pada tahun 2011.
Achmad Zaky, yang lahir pada 24 Agustus 1986, sudah mengenal dunia
teknologi sejak masa sekolah. Ketika SMA di Solo, ia berkesempatan mengikuti
Olimpiade Sains Nasional (OSN) dalam bidang komputer dan meraih kemenangan
hingga tingkat nasional. Berbekal latar belakang di bidang Teknik Informatika,
Zaky mendirikan Bukalapak, sebuah platform e-commerce Indonesia yang mengusung
konsep marketplace C2C (consumer to consumer) untuk memberdayakan Usaha Kecil
dan Menengah (UKM). Bukalapak kini telah berkembang pesat dan mengantarkan Zaky
meraih kekayaan mencapai US$100 juta (sekitar Rp1,5 triliun). Bukalapak bahkan
mendapatkan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo
pada tahun 2016. (Sumber: Forbes)
3. Nadiem Anwar Makarim (Founder dan CEO Gojek) – Gojek didirikan pada tahun 2011.
Nadiem Makarim, pendiri Gojek, tidak hanya berhasil menciptakan
perusahaan teknologi yang menawarkan layanan transportasi online, tetapi juga
menjadikan Gojek sebagai perusahaan pertama yang menyandang status Decacorn
dengan valuasi lebih dari 10 miliar USD. Gojek kini telah melebarkan sayapnya
ke berbagai negara seperti Vietnam (Go-Viet) dan Filipina, dengan Nadiem
diperkirakan memiliki kekayaan sekitar USD 100 juta. (Sumber: CB Insights)
4. Ferry Unardi (Co-Founder dan CEO Traveloka) – Traveloka didirikan pada tahun 2012.
Ferry Unardi, yang lahir pada 16 Januari 1988, bersama
rekan-rekannya, mendirikan Traveloka pada usia 23 tahun. Sebagai seorang
engineer, Ferry berhasil mengembangkan Traveloka yang awalnya tanpa kerja sama
dari maskapai penerbangan, menjadi salah satu startup unicorn di Indonesia
dengan valuasi lebih dari 1 miliar USD. Traveloka kini menjadi platform booking
pesawat terbesar di Indonesia, dan Ferry diperkirakan memiliki kekayaan sekitar
USD 145 juta pada tahun 2018. (Sumber: Globe Asia)
5. Muhammad Alfatih Timur (Co-Founder & CEO Kitabisa.com) – Kitabisa.com didirikan pada tahun 2013.
Alfatih Timur, yang akrab disapa Timmy, mendirikan Kitabisa.com
pada 2013 sebagai platform crowdfunding untuk mendukung perubahan sosial di
Indonesia. Dengan lebih dari 31.000 kampanye yang berhasil, Kitabisa.com telah
mengumpulkan donasi lebih dari Rp815 miliar. Timmy masuk dalam daftar Forbes 30
Under 30 Asia 2016 sebagai social entrepreneur, dan Kitabisa.com terus
berkembang sebagai platform utama untuk penggalangan dana sosial. (Sumber:
Forbes)
6. Eugenie Patricia Agus (Co-Founder Puyo Silky Dessert) – Puyo Silky Dessert didirikan pada tahun 2013.
Pada usia 19 tahun, Eugenie bersama kakaknya, Adrian Christoper
Agus, mendirikan Puyo Silky Dessert pada tahun 2013. Dengan modal awal hanya Rp
5 juta, mereka berhasil membuka lebih dari 60 outlet di Jabodetabek, Bandung,
dan Karawang, serta memperoleh omzet hampir mencapai Rp1 miliar per bulan.
Keberhasilan mereka membuktikan bahwa dengan ide yang tepat dan kerja keras,
bisnis kecil pun bisa berkembang pesat. (Sumber: Indonesia Tatler)
7. Amanda Susanti (Co-Founder dan CEO Sayurbox) – Sayurbox didirikan pada tahun 2015.
Amanda Susanti, lulusan program Manajemen dari University of
Manchester, Inggris, memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan meluncurkan
Sayurbox, sebuah platform distribusi sayuran dan buah segar langsung dari
petani. Melalui Sayurbox, Amanda bertujuan agar petani mendapatkan harga yang
lebih adil dan pelanggan menerima produk berkualitas terbaik. Sayurbox kini
telah bermitra dengan lebih dari 300 perkebunan dan melayani lebih dari 50.000
pelanggan dengan 1.000 pengiriman per hari. Amanda juga masuk dalam daftar
Forbes 30 Under 30 Asia 2019 di kategori Industri, Manufaktur & Energi.
(Sumber: Forbes)
Kesimpulan
Kisah sukses para anak milenial ini membuktikan bahwa dengan visi
yang jelas, inovasi, dan tekad yang kuat, membangun startup di era Revolusi
Industri 4.0 sangat mungkin dilakukan. Setiap tokoh yang telah disebutkan
menunjukkan bagaimana pemanfaatan teknologi dan ide kreatif dapat menghasilkan
dampak besar dalam dunia bisnis. Mereka tidak hanya berhasil membangun
perusahaan yang sukses, tetapi juga memberi inspirasi bagi generasi muda untuk
berani bermimpi besar dan mengejar impian mereka melalui kewirausahaan berbasis
teknologi.
Kalau kamu bermimpi punya startup sendiri, kisah-kisah ini bisa jadi kunci untuk mewujudkannya! Dengan kreativitas, kerja keras, dan inovasi, siapa tahu kamu juga bisa sukses seperti mereka.
0 comments:
Posting Komentar